Jumat, 01 Mei 2020

Selalu Pakai Masker


Patuhi Protokol Covid-19 Dengan Selalu Memakai Masker, Dimanapun Kamu Berada, Kapanpun Kamu Bepergian. Karena Dengan Memakai Masker Kamu Secara Tidak Langsung Telah Mengurangi Penyebaran Virus



 

Penawaran Kami


 

Adaptasi New Normal, Simulasi Ujian Bagi Pelaku Wisata

Semenjak pertengahan Maret 2020, insan pariwisata Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah harus menjalani puasa panjang semenjak pandemi COVID-19 masuk ke Indonesia.


Tiga Bulan Berlalu

pemerintah sudah mulai membuka keran pariwisata. Berbagai macam protokol dari Kementerian Pariwisata, Kementerian Kesehatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Pemerintah Provinsi sampai daerah, Asosiasi, bahkan dari World Health Organization juga telah beredar.


Adapun Pemerintah Kabupaten Banyumas masih memperpanjang masa tanggap darurat bencana non alam hingga 30 Juni 2020. Hal itu juga berlaku untuk sektor pariwisata.


Kenyataan ini membuat pemilik maupun pengelola objek dan atraksi wisata di Banyumas sudah tidak sabar lagi menunggu tanggal tersebut. Bukan karena khawatir periuk yang semakin kosong, melainkan karena adanya potensi ledakan pengunjung saat dibuka kembali. Jumlah pengunjung yang membeludak ini memperbesar resiko penularan COVID-19.


Sebagai informasi, Kabupaten Banyumas sejak awal masa pandemi tidak menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) maupun karantina wilayah. Pembatasan hanya berupa imbauan dan pendisiplinan masyarakat melalui penerbitan Peraturan Daerah yang mengatur penggunaan masker kala bepergian, pemberlakuan jam malam, aktivasi posko pemeriksaan di perbatasan, pembatasan jalan protokol, penutupan tempat ibadah serta pelarangan kerumunan.


Aturan ini berjalan efektif. Sebab, aparat pemerintah selalu memantau aktivitas masyarakat dan melakukan tindakan preventif serta sosialisasi.


Hasilnya, Selasa, 16 Juni 2020 lalu, Banyumas bersama Wonosobo, menurut Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah termasuk sebagai kategori resiko rendah atau zona hijau. Hebatnya lagi, Banyumas duduk sebagai rangking pertama dengan skor di atas 2,5.


Lantas Bagaimana Nasib Sektor Pariwisata?

Meski sudah mulai terasa aman, objek wisata di Banyumas belum diperbolehkan membuka aktivitasnya kembali. Padahal, kabupaten tetangga sudah mulai membuka objek-objek wisatanya dengan mekanisme perizinan.


Dua pekan terakhir, masyarakat Banyumas mulai mendatangi tempat wisata yang masih tutup. Lantaran tidak bisa masuk, mereka memarkir kendaraan di luar objek wisata dan di tepi jalan untuk berwisata tanpa bisa dikontrol lagi.


Tak mau berlarut-larut, pelaku dan pengelola atraksi wisata di yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Atraksi Wisata (APAW) Banyumas menyiapkan diri dengan menugaskan tim untuk melakukan pendataan dan sosialisasi mulai awal bulan Juni 2020. Sembari menunggu penggodokan protokol New Normal oleh Pemkab Banyumas.


Hampir semua orang berasumsi bahwa selepas 30 Juni, sedikitnya 300 objek daya tarik wisata (ODTW) di Banyumas sudah memiliki protokol New Normal masing-masing. Di sisi lain, masyarakat juga dianggap sudah mampu berdisiplin dengan protokol kesehatan.


Padahal, kenyataannya, pengelola objek wisata harus menyiapkan sumber daya yang mumpuni serta melakukan tahapan sosialisasi kepada karyawan, pengunjung, pedagang hingga masyarakat di sekitar destinasi. Sebab, saat dibuka kembali, ODTW besar hanya akan menampung 40 persen dari kapasitas. Akibatnya, pengunjung tentu memilih objek wisata yang kecil yang diprediksi belum mempersiapkan protokol New Normal sama sekali.


Menyadari hal itu, pelaku wisata, petugas kesehatan, dan pemerintah daerah berkolaborasi membentuk Gugus Tugas Pariwisata, Senin, 15 Juni 2020. Terbentuknya gugus tugas ini relatif mudah dan cepat karena para pelaku wisata (APAW) sejak dua minggu lalu sudah membentuk Gugus Tugas Pariwisata secara mandiri. Dimana personil maupun pembiayaannya juga dilakukan mandiri. Bahkan, para petugas asesmen sudah mulai melakukan sosialisasi dan simulasi di beberapa objek wisata.


Catatan Penting Dari Proses Evaluasi Dan Asesmen APAW Banyumas

sejumlah ODTW membutuhkan analisa mitigasi resiko untuk menerapkan standar operasional prosedur (SOP) serta protokol kesehatan. Sebab, ODTW tersebut memiliki karakter yang berbeda dari segi lay out, jenis atraksi, maupun segmentasi pengunjung.


Bila diibaratkan, pada 30 Juni 2020 mendatang adalah hari para pelaku wisata mengikuti ujian, maka pengelola destinasi harus belajar sejak jauh-jauh hari. Mulai mempelajari teori, berlatih soal, sampai try out atau simulasi. Bagian yang tidak kalah penting adalah kami, para pelaku wisata di Banyumas sedang belajar bersama dengan para mentor dari kalangan akademisi, jurnalis, tenaga kesehatan, sampai birokrat yang mengarahkan dan sebagai contoh.

Tidak ada yang akan ditinggalkan, semua punya kesempatan yang sama untuk menghadapi ujian ini.


Kita Tak Tahu Kapan Wabah Berakhir. Yang Kita Tahu: Menjaga Jarak, Pakai Masker, Dan Sering Mencuci Tangan Pakai Sabun Dapat Mengakhiri Wabah Ini..

Akses Lokasi dan Layanan Fasilitas

Akses Lokasi

Merupakan tempat wisata terdekat terletak di Desa Kaliwangi Kecamatan Purwojati Kabupaten Banyumas Jawa Tengah. Tidak sulit untuk menemukan lokasi Wisata Edukasi Gunung Laos ini karena lokasi bertempat di dekat perumahan warga dan tepat di bawah Gunung Laos.


Fasilitas

Tak usah khawatir mengenai fasilitas Wisata Edukasi Gunung Laos dengan luas wilayah kurang lebih 7 hektar yang dapat anda merasakan suasana alam yang indah. Beroperasi 24 jam dan terdapat Mushola, 8 kamar mandi bersih, aula serta soundsystem apabila imgin mengadakan acara hiburan.


Selalu Pakai Masker

Patuhi Protokol Covid-19 Dengan Selalu Memakai Masker, Dimanapun Kamu Berada, Kapanpun Kamu Bepergian. Karena Dengan Memakai Masker Kamu Sec...